RSS

Kasongan Post Disaster

Bila ke Yogyakarta dan ingin melihat pusat kerajinan gerabah datanglah ke Kasongan Bantul. Lokasi ini salah satu daerah yang mengalami gempa besar Yogyakarta tahun 2005. Sekarang Kasongan sudah bangkit kembali. Kegiatan pembuatan gerabah kembali menggeliat. Disini pengunjung selain datang untuk membeli berbagai kerajinan gerabah dan kerajinan lainnya, bisa juga melihat proses pembuatan gerabah mulai dari pembentukan gerabah dari tanah liat, proses pembakaran hingga tahap finishing yaitu memberi warna dan menghiasi gerabah.

Berdasarkan keterangan dari pengrajin gerabah di Kasongan, saat ini bahan baku tanah liat juga didatangkan dari Godean karena kualitasnya yang lebih baik daripada tanah liat dari desa mereka. Untuk membeli tanah liat sebanyak satu bak mobil colt, mereka harus mengeluarkan biaya sekitar dua ratus ribu rupiah. Selain itu, karena permintaan gerabah yang terus meningkat dan menuntut variasi gerabah dalam berbagai bentuk, mengharuskan produksi juga harus ditingkatkan. Untuk itu, saat ini ada pengusaha kerajinan gerabah Kasongan mendatangkan para pengrajin gerabah dari daerah lain yaitu dari Brebes Jawa Tengah. Kerajinan gerabah sudah lebih duluan berkembang di Brebes sehingga pengrajin Brebes dianggap lebih ahli dan lebih mengetahui teknik-teknik dalam pembuatan berbagai variasi bentuk gerabah serta menghasilkan gerabah yang lebih kuat tahan pecah dan halus.

Hasil kerajinan gerabah yang diproduksi di Kasongan pada umumnya berupa guci dengan berbagai motif seperti burung merak, naga, mawar dan sebagainya. Bentuk lainnya berupa pot berbagai ukuran, souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi dan banyak bentuk lainnya. Kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang, perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya.

Gerabah yang masih basah